Berita

Undika Bagikan DAS untuk Rumah Sakit, Stasiun, dan Tempat Ibadah

Dalam melakukan pengabdian pada masyarakat, Universitas Dinamika atau STIKOM Surabaya terus berinovasi untuk menyelesaikan permasalahan yang ada, yakni adanya penyebaran pandemi Covid-19 di Indonesia.

Kepala Bagian PR Undika Ryan Adi Djauhari, S.Ds., S.Ikom. menyampaikan setelah memberikan DAS ke Pemkot Surabaya, pihaknya memberikan bantuan alat ke rumah sakit, stasiun, dan tempat ibadah.

“Kami memberikan DAS secara gratis ke RSUD Bangkalan Madura, Rumah Sakit Mata Undaan Surabaya, Kebun Binatang Surabaya, Gereja Katerdal, Masjid Agung Surabaya, dan Stasiun Gubeng,” kata Ryan.

Menurutnya beberapa tempat tersebut membutuhkan alat penyempot sanitizer otomatis. Pastinya tempat umum tersebut paling banyak didatangi oleh masyarakat.

Ryan menjelaskan cara kerja alat DAS ini sangat efektif, karena secara otomatis akan membantu masyarakat tidak menyentuh satu titik yang sama.

Artikel Lainnya :  Metamorfosis Pendidikan saat Pandemi

“Jadi karena covid-19 ini juga bisa tertular melalui benda, mahasiswa kami terdorong membuat inovasi DAS. Nah, hand sanitizer  ini pastinya sering dipencet atau dipegang orang,” kata Ryan.

Ia juga menyampaikan kampus yang dulunya STIKOM Surabaya ini terus berupaya membantu masyarakat dalam bidang teknologi. Hal tersebut karena kampus Undika fokus pada teknologi dan ekonomi bisnis.

“Pemberian DAS ini juga sebagai bentuk pengabdian kampus dalam rangka HUT Undika yang ke-37,” katanya.

Ia berharap Undika bisa selalu hadir dalam menyelesaikan permasalahan masyarakat.

Untuk diketahui  inovasi Dinamika Automatic Sanitizer (DAS) yang dibuat oleh enam Mahasiswa Teknik Komputer Undika yakni Muhammad Nur Gahutsul Azham, Danang Sindhu Prasetyo, Ridlo Alfatoriq Putro, Erwin Fajar Kurniawan, dan Dimas Achmad Dahlan, Dimas Attala Naoval.

Artikel Lainnya :  Rayakan HUT RI, Mengabdi via Bis Online

Pembuatan inovasi yang dibimbing oleh dosen Teknik Komputer Dr. Susijanto Tri Rasmana, S.Kom., M.T. ini berfungsi meminimalisir penyebaran virus corona. Hal tersebut karena masyarakat tidak perlu memencet hand sanitizer untuk mencuci tangannya.(lathifiyah)