Prestasi

Stabilisasi Nutrisi dan pH Air Otomatis Melalui Media Tanam Akuaponik

D’Media, FTI – Saat ini, pemukiman-pemukiman khususnya di perkotaan
semakin sulit mendapatkan suhu udara. Tumbuhan yang bekerja sebagai penghasil
oksigen jarang dijumpai di kota-kota besar yang menyebabkan suhu udara tinggi.
Melihat hal ini, mahasiswa Universitas Dinamika (Undika) merancang sebuah
sistem stabilisasi nutrisi dan pH air secara otomatis dengan sensor TDS (Total Dissolved Solids) pada tanaman
akuaponik. TDS adalah kadar konsentrasi objek solid yang terlarut dalam air
dengan satuan bacaan PPM (Part per Million).


Akuaponik merupakan tanaman yang
ditanam dengan memanfaatkan air yang didapat dari kolam budidaya ikan. “Sistem
ini saya buat untuk bisa mendeteksi nutrisi tanaman dan sensor pH air, serta
mendeteksi pH air yang dialirkan ke tanaman akuaponik.”, ujar mahasiswa yang
bernama Alfianshah Maulana Muhammad tersebut. pH secara singkat adalah tingkat
derajat keasaman dan kebasaan suatu larutan. pH adalah sebuah unsur penting
yang harus diperhatikan pada tanaman akuaponik.

Artikel Lainnya :  Mahasiswa Undika Juara 3 KBKM


Sistem ini diuji menggunakan aplikasi
Arduino IDE. Setelah diuji, sistem stabilisasi pada tanaman akuaponik
menghasilkan rata-rata keberhasilan sebesar 100%. Kestabilan pH pada air kolam
dan kestabilan PPM air juga bernilai 100%. Hal ini menandakan bahwa sistem yang
diinovasikan oleh mahasiswa jurusan Teknik Komputer ini berhasil menstabilkan
nutrisi serta pH air pada tanaman akuaponik.


“Harapan saya, semoga sistem ini dapat mempermudah
orang-orang yang ingin bercocok tanam tanpa membutuhkan tanah yang luas.”,
pungkasnya.
(Tita)